Kebutuhan gizi pada anak remaja lebih
tinggi di bandingkan usia anak kecil. Namun kebutuhan gizi pada remaja
laki-laki dengan remaja perempuan tentu berbeda. Hal ini di sebabkan
oleh adanya pertumbuhan yang pesat, kematangan seksual, perubahan
komposisi tubuh, mineralisasi tulang dan perubahan aktivitas fisik.
Meskipun aktivitas fisik tidak meningkat, tetapi total kebutuhan energi
akan tetap meningkat akibat pembesaran ukuran tubuh. Kebutuhan nutrisi
yang meningkat pada masa anak remaja adalah energi, kalsium, besi dan zinc.
A. Energy
Kebutuhan energy pada individu remaja
yang sedang tumbuh sulit untuk ditentukan secara tepat. Faktor yang
perlu di perhatikan untuk menentukan kebutuhan gizi remaja adalah
aktivitas fisik seperti olahraga. Remaja yang aktif dan banyak melakukan
olahraga memerlukan asupan energi yang lebih besar di bandingkan dengan
remaja yang kurang aktif berolahraga.
Energi yang di gunakan untuk melakukan
aktifitas dalam kehidupan sehari-hari di dapat oleh tubuh dari energi
yang di lepaskan di dalam tubuh pada proses pembakaran zat makanan. Akan
tetapi kita tidak memperoleh seluruh energi makanan yang kita makan,
karena tidak semua energi yang terkandung di dalam makanan dapat diubah
oleh tubuh menjadi energi kerja.
Dalam proses metabolisme tubuh, energi
makanan hanya sebagian di ubah ke dalam enrgi kerja, sedangkan sebagian
lagi diubah menjadi panas. Dengan demikian dapat di mengerti bila habis
makan atau tidak melakukan kerja, sehu badan akan meningkat. Di dalam
tubuh ada tiga golongan zat makanan yang dapat di oksidasi untuk
mendapatkan energi yaitu karbohidrat, lemak dan protein.
Ø Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat organik yang mengandung unsur karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O) dengan rumus molekulnya CH2O.
Karbohidrat merupakan unit gula individual atau rantai unit gula yang
menyatu. Karbohidrat merupakan senyawa hasil fotosintesis tumbuhan hijau
melalui reaksi berikut :
|
Selain sebagai sumber energi utama, karbohidrat berfungsi sebagai berikut :
o Sumber energi dengan fungsi utamanya adalah menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram karbohidrat mengahsilkan 4 kkal.
o Pemberi rasa manis pada makanan. Rasa manis ini akan terasa bila kita memakan nasi dengan mengunyah beberapa kali.
o Penghemat protein. Bila
karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai
zat pembangun.
o Pengatur metabolisme lemak. Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna.
Ø Lemak
Lemak merupakan simpanan energi bagi
manusia dan hewan. Lemak merupakan senyawa organik yang mengandung unsur
karbon, hidrogen dan oksigen. Dalam lemak, oksigen lebih sedikit dari
pada yang terdapat pda kebohidrat. Itulah sebabnya pada waktu
pembakaran, lemak mengikat lebih banyak oksigen sehingga panas yang di
hasilkan lebih banyak. Lemak yang disimpan di bawah kulit merupakan
persediaan energi jangka panjang dan merupakan insulin dalam tubuh.
Lemak merupakan bahan penting dalam membran sel dan sifatnya tidak dapat
larut dalam air. Setiap 1 gram lemak menghasilkan 9 kkal.
Lemak mempunyai fungsi yang cukup banyak, lemak yang terdapat dalam bahan makanan berfungsi sebagai :
o Sumber energi, dimana tiap 1 gram lemak menghasilkan sekitar 9 kkal.
o Menghemat protein dan thiamin.
o Membuat rasa kenyang lebih lama, sehubungan dengan dicernanya lemak lebih lama.
o Pemberi cita rasa dan keharuman yang lebih.
o Memberi zat gizi lain yang di butuhkan tubuh.
Sedangkan fungsi lemak dalam tubuh adalah sebagai berikut :
o Sebagai pembangun/pembentuk susunan tubuh
o Pelindung kehilangan panas tubuh
o Sebagai penghasil asam lemak esensial
o Sebagai pelarut vitamin A,D,E,K
o Sebagai pelumas di antara persendian
o Sebagai agen pengemulsi yang akan mempermudah transpor substansi lemak keluar masuk melalui membran sel
o Sebagai prekursor dari prostaglandin yang berperan mengatur takanan darah, denyut jantung dan lipolisis.
Ø Protein
Protein juga meningkat pada masa remaja,
karena proses pertumbuhan tarjadi dengan cepat. Pada akhir masa remaja,
kebutuhan protein lebih besar pada remaja laki-laki, karena perbedaan
komposisi tubuh. Kecukupan protein harus memenuhi 12 – 14 % dari
pemasukan energi. Bila pemasukan energi tidak adekuat, maka protein akan
di gunakan sebagai sumber energi dan ini akan emngakibatkan malnutrisi.
Oleh karena itu anak – anak yang masih dalam masa pertumbuhan
membutuhkan lebih banyak protein dari pada usia lanjut. Kurang kalori
protein (KKP) sering diderita oleh anak dengan tanda-tanda perut buncit,
rambut kering, mudah rontok, cengeng, nafsu makan berkurang,
bengkak-bengkak tubuh dan bersikap acuh tak acuh.
Protein merupakan zat gizi yang paling
banyak terdapat dalam tubuh. Protein merupakan bagian dari semua sel-sel
hidup. Seperlima dari berat tubuh orang dewasa merupakan protein.
Hampir setengah jumlah protein terdapat di otot, seperlima terdapat di
tulang atau tulang rawan, sepersepuluh terdapat di kulit dan sisanya
terdapat di jaringan yang lain dan cairan tubuh. Semua enzim merupakan
protein. Banyak hormon juga protein atau turunan protein. Hanya urin dan
empedu dalam kondisi normal tidak mengandung protein.
Protein mempunyai beberapa fungsi yaitu :
o Membentuk jaringan baru dalam masa pertumbuhan dan perkembangan tubuh
o Memelihara jaringan tubuh, memperbaiki serta mengganti jaringan yang aus, rusak atau mati
o Menyediakan asam amino yang diperlukan untuk membentuk enzim pencernaan dan metabolisme serta antibodi yang diperlukan
o Mengatur keseimbangan air yang terdapat dalam tiga kompartemen yaitu intraseluler, ekstraseluler dan intravaskuler
o Mempertahankan kenetralan (asam-basa) tubuh.
B. Mineral
Kebutuhan mineral tertutama kalsium, zinc
dan zat besi juga meningkat pada masa remaja. Kalsium penting untuk
kesehatan tulang, khususnya dalam menambah massa tulang. Keterbatasan
massa tulang selama remaja akan meningkatkan risiko osteoporosis pada
kehidupan selanjutnya, khususnya pada wanita. Sumber kalsium yang paling
baik adalah susu dan hasil olahannya. Sumber yang lain adalah ikan,
kacang-kacangan dan sayuran.
Karena ekspansi volume darah dan untuk
mempertahankan produksi hemoglobin selama pertumbuhan, maka kebutuhan
akan zat besi pada remaja juga meningkat. Zat besi juga di butuhkan
untuk membentuk hemoglobin dalam jaringan otot yang baru. Untuk
mengganti kehilangan zat besi selama menstruasi, remaja perempuan lebih
banyak membutuhkan zat besi di bandingkan dengan remaja laki-laki.
Remaja laki-laki membutuhkan zat besi untuk proses pertumbuhan itu
sendiri. Kekurangan zat besi akan meningkatkan resiko terkenan anemia
defisiensi zat besi. Kebutuhan akan zat besi akan menurun seiring dengan
melambatnya pertumbuhan setelah pubertas. Penyerapan zat besi dapat di
tingkatkan oleh vitamin C dan sebaliknya dihambat oleh kopi, teh,
makanan tinggi serat, suplemen kalsium, dan produksi susu. Makanan yang
banyak mengandung zat besi adalah hati, daging merah, daging putih,
kacang-kacangan dan sayuran hijau.
Zinc di butuhkan untuk pertumbuhan serta
kematangan seksual remaja, terutama bagi remaja laki-laki. Defisiensi
Zinc dapat menimbulkan resiko retardasi mental dan hipogonadisme.
Fungsi mineral secara umum adalah :
- Memelihara keseimbangan asam tubuh dengan jalan penggunaan mineral pembentuk asam dan mineral pembentuk basa.
- Mengkatalisasi reaksi yang
bertalian dengan pemecahan karbohidrat, lemak, protein serta pembentukan
lemak dan protein tubuh.
- Sebagai hormon (Iodium terlibat dalam hormon tiroksin, Co dalam vitamin B12, Ca dan P untuk pembentukan tulang dan gigi) dan enzim tubuh (Fe terlibat dalam aktifitas enzim katalase dan sitokrom).
- Membantu memelihara keseimbangan air tubuh.
- Menolong dalam pengiriman isyarat-isyarat keseluruh tubuh.
- Sebagai bahan cairan usus
- Berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan tulang, gigi dan jaringan tubuh lainnya.
C. Vitamin
Kebutuhan vitamin tiamin, ribovlafin dan
niasin pada remaja akan meningkat. Zat-zat tersebut diperlukan untuk
membantu proses metabolisme energi. Begitu juga dengan folat dan vitamin
B12 yang penting untuk sintesis DNA dan RNA. Tak kalah
pentingnya adalah vitamin D yang di butuhkan untuk mendukung pertumbuhan
otot dan tulang. Vitamin A, C, dan E juga di butuhkan untuk pembentukan
dan mendukung fungsi sel baru.
Kekurangan vitamin pada remaja dapat menimbulkan masalah kesehatan dan pertumbuhan fisiknya, seperti :
- Gejala buta senja, tidak tahan terhadap cahaya
- Terkena Rakhitis
- Berkurangnya imunitas tubuh terhadap penyakit.
Gangguan kesehatan karena kekurangan
vitamin di sebut avitaminosis. Avitaminosis termasuk penyakit
defisiensi. Penyebab avitaminosis antara lain :
- Vitamin yang masuk dalam tubuh
cukup banyak, tetapi karena gangguan dalam penyerapan vitamin maka
tubuh kita akan kekurangan vitamin juga.
- Karena fungsi usus tidak normal, misalnya karena mencret maka vitamin tidak dapat diserap oleh usus.
- Karena pengaruh obat-obatan
yang di pakai, misalnya obat sulfa maka bakteri usus akan musnah,
sehingga tubuh akan kekurangan vitamin.
D. Pengkajian status gizi
Pengkajian status gizi selama remaja
perlu dilakukan. Pada periode ini, kecenderungan resiko terjadinya
gangguan gizi sangat tinggi, contohnya obesitas dan anoreksia nervosa.
Salah satu cara sederhana yang dapat di gunakan untuk menentukan status
gizi pada remaja adalah dengan mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT) atau
Body Mass Index (BMI). IMT dapat membantu untuk mengidentifikasi remaja
yang secara signifikan berisiko mengalami kelebihan berat badan. Rumus
perhitungan IMT adalah sebagai berikut :
Hasil dari rumus di atas kemudian
dicocokkan dengan grafik pertumbuhan sesuai dengan usia dan jenis
kelamin untuk mengetahui termasuk kedalam kategori mana status gizinya.
Berikut adalah kategori-kategori status gizi :
- Gizi kurang : IMT di bawah 5 %
- Gizi Normal : IMT dari 5 % – 85 %
- Gizi lebih : IMT 85 % – 95 %
- Obesitas : IMT lebih dari 95 %
Yang perlu di sadari oleh remaja adalah
bila berat badan normal, maka akan mendapatkan banyak keuntungan seperti
penampilan yang baik, lincah dan rendah resikonya untuk terkena
penyakit. Sebaliknya bila berat badan kurang atau berlebih, maka akan
lebih rentan terhadap berbagai macam penyakit dan dapat mempengaruhi
fase kehidupan selanjutnya.
E. Perilaku Makan Remaja
Di bandingkan segmen usia yang lain, diet
yang tidak adekuat adalah masalah yang paling umum di alami oleh remaja
putri. Gizi yang tidak adekuat akan menimbulkan masalah kesehatan yang
akan mengikuti sepanjang kehidupan. Kekurangan gizi selama remaja dapat
di sebabkan oleh bermacam-macam faktor, termasuk emosi yang tidak
stabil, keinginan untuk menjadi kurus yang tidak tepat dan ketidak
stabilan dalam gaya hidup dan lingkungan sosial secara umum.
Berikut ini beberapa perilaku spesifik yang umumnya dipercaya menyebabkan masalah gizi pada remaja adalah :
- Melewatkan waktu makan satu kali atau lebih setiap hari
- Pemilihan makanan selingan yang kurang tepat
- Kurangnya supevisi dalam memilih makanan di luar rumah
- Takut mengalami obesitas, khususnya pada remaja putri
- Perhatian terhadap makanan tertentu yang menyebabkan jerawat
- Kurangnya waktu untuk mengkonsumsi secara teratur
- Kurang di dampingi ketika mengkonsumsi makanan tertentu
- Tidak minum susu
- Mulai mengkonsumsi alkohol
Makanan siap saji
Makanan siap saji sudah menjadi tren di
kalangan remaja perkotaan. Selain menjadi tempat makan, restoran siap
saji juga menjadi tempat kumpul favorit dengan teman. Yang menjadi
masalah pada restoran siap saji adalah jumlah menu yang terbatas dan
makanannya relatif mengandung kadar lemak dan garam yang tinggi. Minuman
yang tersedia juga menambah asupan kalori yang tinggi pada remaja.
Dengan demikian remaja sering kali mengkonsumsi makanan siap saji
cenderung mengalami kelebihan berat badan.
Alkohol
Remaja mudah di pengaruhi oleh lingkungan
di sekitarnya, termasuk lingkungan pergaulan. Lingkungan yang tidak
sehat akan membawa remaja kearah yang negatif pula. Selain hal tersebut,
sifat remaja yang ingin coba-coba dan menunjukkan jati diri membuat
remaja rawan terjerumus ke dalam hal-hal yang bersifat negatif. Salah
satunya adalah dengan mencoba meminum minuman berkadar alkohol yang
tinggi. Konsumsi alkohol pada remaja akan menimbulkan masalah gizi dan
masalah sosial. Minuman beralkohol hanya berkontribusi pada energi saja.
Alkohol juga memengaruhi penyerapan zinc dan folat, dua zat gizi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal.
F. Masalah gizi pada remaja
Remaja merupakan masa di mana seseorang
mengalami perkembangan untuk mencapai kematangan mental, emosional,
sosial dan fisik. Banyak persoalan yang di hadapi para remaja yang
berkaitan dengan masalah gizi. Masalah-masalah gizi dan kesehatan yang
di hadapi remaja tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain dan
diperlukan penanganan yang terpadu dan menyeluruh. Adapun
masalah-masalah gizi yang biasa di hadapai pada masa anak remaja adalah :
v Obesitas
Obesitas adalah kegemukan atau kelebihan
berat badan. Di kalangan remaja, obesitas merupakan permasalahan yang
merisaukan, karena dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang dan
menyebabkan gangguan psikologis yang serius. Belum lagi kemungkinan
diskriminasi dari lingkungan sekitar. Dapat di bayangkan jika obesitas
terjadi pada remaja, maka remaja tersebut akan tumbuh menjadi remaja
yang kurang percaya diri.
Obesitas dapat di atasi dengan cara yang aman dan sehat. Adapun cara menurunkan berat badan yang sehat adalah sebagai berikut :
o Perubahan pola makan
Perubahan pola makan dapat dilakukan
dengan cara mengurangi asupan kalori total. Remaja di sarankan lebih
banyak mengkonsumsi buah dan saxur serta membatasi gula dan lemak.
o Peningkatan aktivitas fisik / olahraga
Aktifitas fisik/olahraga dapat membantu
menurunkan berat badan, karena dapat membakar lebih banyak kalori.
Banyaknya kalori yang di bakar tergantung dari frekuensi, durasi dan
intensitas latihan yang di lakukan.
o Modifikasi perilaku
Modifikasi perilaku di gunakan untuk
mengatur pola makan dan aktivitas fisik pada remaja yang menjalani
terapi obesitas. Melalui modifikasi perilaku dapat diketahui faktor atau
situasi apa yang dapat membuat berat badan menjadi berlebih, sehingga
di harapkan dapat membantu mengatasi ketidakpatuhan dalam terapi
obesitas.
v Anemia
Remaja putri merupakan salah satu
kelompok yang rawan menderita anemia. Anemia adalah suatu keadaan dimana
kadar hemoglobin dan eritrosit lebih rendah dari normal. Pada laki-laki
hemoglobin normal adalah 14 – 18 gr % dan eritrosit 4,5 -5,5 jt/mm3. Sedangkan pada perempuan hemoglobin normal adalah 12 – 16 gr % dengan eritrosit 3,5 – 4,5 jt/mm3.
Remaja putri lebih mudah terserang anemia karena :
o Pada umunya lebih banyak
mengkonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besinya sedikit,
dibandingkan dengan makanan hewani, sehingga kebutuhan tubuh akan zat
besi tidak terpenuhi.
o Remaja putri biasanya ingin tampil langsing, sehingga membatasi asupan makanan.
o Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang diekskresi, khususnya melalui feses.
o Remaja putri mengalami haid
setiap bulan, di mana kehilangan zat besi ± 1,3 mg perhari, sehingga
kebutuhan zat besi lebih banyak dari pada pria.
Sangat membantu sekali artikelnya….”
BalasHapusKunjungi juga blog saya di
Edhay Sport
Edhay Blogger
masalah gizi pada dewasa nya gak ada ya? remaja semua...
BalasHapusmasalah gizi pada dewasa nya gak ada ya? remaja semua...
BalasHapus